Langsung ke konten utama



Lambang Politeknik Negeri Semarang diatur dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2016 tanggal 3 Agustus 2016 tentang Statuta Politeknik Negeri Semarang.

Lambang Politeknik Negeri Semarang berbentuk segi lima simetris berwarna dasar biru tua (kode warna RGB=0,0,128) yang dikelilingi lis berwarna kuning emas (kode warna RGB=255,255,0).

Di dalamnya terdapat:
  1. tulisan politeknik negeri berwarna putih (kode warna RGB=255,255,255) melengkung setengah lingkaran;
  2. tulisan SEMARANG berwarna putih melengkung mengikuti bingkai;
  3. keris berwarna kuning emas (kode warna RGB=255,255,0) dengan luk 5 (lima);
  4. kuncup melati yang sedang mekar dikelilingi 8 (delapan) helai daun bunga berwarna putih pada tiap sisi 4 (empat) helai melengkung ke tengah dan simetris, semakin ke atas semakin mengecil; dan 
  5. bangunan industri berwarna putih berjumlah 6 (enam) dengan 10 (sepuluh) pintu.

Lambang Polines memiliki makna:
  1. persegi lima bermakna Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  2. keris bermakna ciri khas kedaerahan Jawa Tengah sebagai provinsi tempat Polines berada;
  3. luk 5 (lima) bermakna jumlah jurusan yang ada pada saat Polines didirikan;
  4. kuncup melati yang sedang mekar bermakna pengembangan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi; 
  5. daun bunga berjumlah 8 (delapan) helai bermakna bulan Agustus sebagai bulan kelahiran Polines;
  6. bangunan industri bermakna pengembangan sumber daya manusia profesional; 
  7. bangunan berjumlah 6 (enam) buah bermakna tanggal didirikannya Polines; dan 
  8. pintu berjumlah 10 (sepuluh) bermakna tahun kelahiran Polines tahun 1982 dengan menjumlahkan dua angka di depan (1+9) atau dua angka di belakang (8+2).

Warna lambang memiliki makna:
  1. biru memiliki makna kedalaman ilmu; 
  2. kuning emas  memiliki makna keagungan; dan 
  3. putih memiliki makna kesucian. 



Sumber: https://www.polines.ac.id/id/index.php/tentang/profil/lambang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politeknik Negeri Semarang merupakan satu dari enam politeknik yang didirikan dengan bantuan Bank Dunia sesuai Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 03/Dj/Kep/1979. Dengan surat keputusan tersebut, didirikan politeknik di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Malang. Pendirian enam politeknik ini menyusul keberadaan Politeknik Manufaktur Swiss dan ITB yang telah didirikan pada tahun 1976. Pada saat pertama kali menerima mahasiswa baru di tahun 1982, Politeknik Negeri Semarang saat itu bernama Politeknik Universitas Diponegoro dan membuka tiga jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Elektro. Dalam perkembangannya, dibuka Jurusan Tata Niaga (tahun 1985) dan pengembangan Jurusan Teknik Elektro menjadi Jurusan Teknik Listrik dan Jurusan Teknik Elektronika/Telekomunikasi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 313/O/1991 tanggal 6 Juni 1991 tentang Penataan Politeknik...